Penampilan Seorang Muslim (Fatwa Syaikh Ibnu Utsaimin)
Pertanyaan:
Kami melihat beberapa orang yang taat beragama, menyepelekan kebersihan mereka. Apabila mereka ditanya tentang hal itu, mereka menjawab sesungguhnya kelusuhan/kekotoran sebagian dari iman. Kami sangat mengharapkan penjelasan kalian, sejauh mana kebenaran ucapan mereka? Semoga Allah سبحانه و تعالىmembalas kebaikan kepada kalian.
Jawaban:
"Sesungguhnya Allah Maha Indah serta menyukai keindahan." [1]
Maksudnya menyukai memperindah diri. Beliau tidak mengingkari mereka yang menyukai pakaian dan sandal bagus, namun langsung bersabda, "Sesungguhnya Allah سبحانه و تعالىMaha Indah serta menyukai keindahan." Maksudnya menyukai memperindah diri. Dan berdasarkan hal itulah kami mengingatkan, "Sesungguhnya pengertian hadits 'Sesungguhnya kelusuhan/kekotoran sebagian dari iman' adalah bahwa manusia tidak menyusahkan diri dengan berbagai hal. Apabila segala sesuatu itu tidak dipaksakan, tetapi datang dengan dasar-dasarnya, sesungguhnya ia membawakan nash ini atas nash yang telah saya berikan tadi yaitu: bahwa keindahan adalah perkara yang disukai Allah سبحانه و تعالى. Tetapi dengan syarat tidak sampai israf (berlebih-lebihan) dan tidak turun ke derajat yang seharusnya ada pada laki-laki.
Footnote:
[1] Muslim dalam al-Iman (91).
Kami melihat beberapa orang yang taat beragama, menyepelekan kebersihan mereka. Apabila mereka ditanya tentang hal itu, mereka menjawab sesungguhnya kelusuhan/kekotoran sebagian dari iman. Kami sangat mengharapkan penjelasan kalian, sejauh mana kebenaran ucapan mereka? Semoga Allah سبحانه و تعالىmembalas kebaikan kepada kalian.
Jawaban:
Mestinya bagi manusia adalah selalu indah dalam berpakaian dan penampilan, sebatas kemampuan; karena Nabi صلی الله عليه وسلم tatkala para sahabat berbicara tentang takabur (sombong), mereka berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya seorang laki-laki senang kalau sandal dan bajunya bagus." Rasulullah صلی الله عليه وسلم menjawab,
إِنَّ اللهَ جَمِيْلٌ يُحِبُّ اْلجَمَالَ
"Sesungguhnya Allah Maha Indah serta menyukai keindahan." [1]
Maksudnya menyukai memperindah diri. Beliau tidak mengingkari mereka yang menyukai pakaian dan sandal bagus, namun langsung bersabda, "Sesungguhnya Allah سبحانه و تعالىMaha Indah serta menyukai keindahan." Maksudnya menyukai memperindah diri. Dan berdasarkan hal itulah kami mengingatkan, "Sesungguhnya pengertian hadits 'Sesungguhnya kelusuhan/kekotoran sebagian dari iman' adalah bahwa manusia tidak menyusahkan diri dengan berbagai hal. Apabila segala sesuatu itu tidak dipaksakan, tetapi datang dengan dasar-dasarnya, sesungguhnya ia membawakan nash ini atas nash yang telah saya berikan tadi yaitu: bahwa keindahan adalah perkara yang disukai Allah سبحانه و تعالى. Tetapi dengan syarat tidak sampai israf (berlebih-lebihan) dan tidak turun ke derajat yang seharusnya ada pada laki-laki.
Footnote:
[1] Muslim dalam al-Iman (91).
Rujukan:
Dari Fatwa Syaikh Ibnu Utsaimin yang beliau tanda tangani.
Dari Fatwa Syaikh Ibnu Utsaimin yang beliau tanda tangani.