Menimpakan ‘Ain Dengan Tanpa Sengaja (Fatwa Syaikh Ibnu Jibrin)
Menimpakan ‘Ain Dengan Tanpa Sengaja (Fatwa Syaikh Ibnu Jibrin)
Pertanyaan:
Apakah benar bahwa seseorang menimpakan ‘ain dengan tanpa sengaja, dan bagaimana mengatasinya?
Jawaban:
'Ain itu nyata, sebagaimana yang disinyalir dalam hadits. Sebab, ‘ainmengagumi sesuatu yang dilihatnya, baik manusia, hewan, maupun harta benda. Lalu jiwanya yang jahat dan dengki membayangkan berbagai hal tersebut tertimpa kemudaratan, lantas terlontarlah darinya butir-butir racun yang mempengaruhi apa dan siapa yang dipandangnya, dengan seizin Allah yang bersifat kauni, bukan syar'i.
'Ain bisa menimpa seseorang dengan tanpa disengaja. Ia bisa menimpa anaknya, isterinya, kendaraannya dan sejenisnya.
Cara menyembuhkannya ialah meminta orang yang menimpakan 'ainberdoa dengan mengucapkan, "Ma sya allahu la quwwata illa billah." Demikian pula ia mencuci sebagian anggota badannya dan mengguyurkannya kepada orang yang terkena ‘aintersebut.
Rujukan:
Fatwa Syaikh Abdullah bin Jibrin yang ditandatanganinya.
Pertanyaan:
Apakah benar bahwa seseorang menimpakan ‘ain dengan tanpa sengaja, dan bagaimana mengatasinya?
Jawaban:
'Ain itu nyata, sebagaimana yang disinyalir dalam hadits. Sebab, ‘ainmengagumi sesuatu yang dilihatnya, baik manusia, hewan, maupun harta benda. Lalu jiwanya yang jahat dan dengki membayangkan berbagai hal tersebut tertimpa kemudaratan, lantas terlontarlah darinya butir-butir racun yang mempengaruhi apa dan siapa yang dipandangnya, dengan seizin Allah yang bersifat kauni, bukan syar'i.
'Ain bisa menimpa seseorang dengan tanpa disengaja. Ia bisa menimpa anaknya, isterinya, kendaraannya dan sejenisnya.
Cara menyembuhkannya ialah meminta orang yang menimpakan 'ainberdoa dengan mengucapkan, "Ma sya allahu la quwwata illa billah." Demikian pula ia mencuci sebagian anggota badannya dan mengguyurkannya kepada orang yang terkena ‘aintersebut.
Rujukan:
Fatwa Syaikh Abdullah bin Jibrin yang ditandatanganinya.