Kumpulan Fatwa Ulama

Selasa, 24 April 2018

Antena Parabola (Fatwa Syaikh Ibnu Baz)

Antena Parabola (Fatwa Syaikh Ibnu Baz)

Pertanyaan: 
Syaikh bin Baz ditanya tentang Antena Parabola?


Jawaban:
Dari Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz ditujukan kepada orang yang mengenalnya di kalangan umat Islam. Semoga Allah سبحانه و تعالى memberi taufiq kepada saya dan mereka semua untuk men-dapatkan ridhaNya. Dan melindungi saya dan mereka semua dari sebab-sebab kemurkaanNya dan siksaNya. Amin.

Salaamun ‘Alaikum warahmatullahi wa barakaatuh:

Telah santer di hari-hari belakangan ini di antara manusia yang dinamakan Dusy (antena parabola) atau dengan nama-nama yang lain. Sesungguhnya dikutip semua yang disebarkan di dunia dari berbagai fitnah, kerusakan, dan akidah-akidah batil dan dakwah kepada berbagai macam kekufuran dan ilhad (atheis) serta penyebaran berupa gambar-gambar wanita, majelis-majelis khamr, kerusakan, dan berbagai macam kejahatan di ada di luar negeri dengan perantaraan televisi. Saya sudah tahu bahwa sudah banyak orang yang menggunakannya, alat-alatnya dijual dan diproduksi di dalam negeri. Karena itu, wajib mengingatkan bahayanya, memeranginya dan mengingatkannya, mengharamkan penggunaannya di rumah dan tempat lainnya. Haram menjual, membeli, dan memproduksinya juga karena mengandung bahaya dan kerusakan besar, tolong menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan, menebarkan kekufuran dan kerusakan di kalangan umat Islam, dan dakwah kepada hal tersebut dengan perkataan dan perbuatan. Wajib kepada setiap muslim dan muslimah untuk waspada dari hal tersebut dan saling berwasiat untuk meninggalkannya. Saling menasehati dalam hal tersebut karena mengamalkan firman Allah سبحانه و تعالى,

"Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksaNya." ( Al-Ma'idah :2).

Dan firmanNya,

"Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar." (At-Taubah :71).

Dan firmanNya,

"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran." (Al-Ashr : 1-3).

Dan sabda Nabi صلی الله عليه وسلم,
مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذلِكَ أَضْعَفُ اْلإِيْمَانِ
"Siapa diantara kalian melihat kemungkaran hendaklah ia merubahnya dengan tangannya. Siapa yang tidak mampu, hendaklah (ia merubahnya) dengan lidahnya, jika tidak mampu hendaklah (ia merubahnya) dengan hatinya, dan itu adalah selemah-lemah iman." [1]

Dan sabdanya صلی الله عليه وسلم,
اَلدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ
"Agama adalah nasehat." 
Kami bertanya, "Untuk siapa?" Beliau menjawab,
لله وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُوْلِهِ وَلأَئِمَّةِ اْلمُسْلِمِيْنَ وَعَامَّتِهِمْ
"Untuk Allah, kitabNya, RasulNya, para pemimpin umat Islam, dan masyarakat muslim secara umum." [2]

Dan sabdanya صلی الله عليه وسلم,
لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتىَّ يُحِبَّ لأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
"Tidak sempurna iman seseorang sehingga ia mencintai untuk saudaranya apa yang disukainya untuk dirinya sendiri." [3]

Dan dalam ash-Shahihain, dari Jarir bin Abdullah al-Bajali, ia berkata, "Saya melakukan bai'at kepada Rasulullah صلی الله عليه وسلم untuk selalu melaksanakan shalat, menunaikan zakat dan memberi nasehat kepada setiap muslim." [4]

Ayat-ayat dan hadits-hadits dari Nabi صلی الله عليه وسلم dalam kewajiban saling memberi nasehat dan memberikan wasiat dalam kebenaran dan tolong menolong dalam kebaikan sangatlah banyak. Maka, wajib bagi setiap umat Islam, baik pemerintah maupun rakyat, untuk mengamalkannya. Saling menasehati di antara mereka. Saling berwasiat dalam kebenaran dan kesabaran, waspada dari berbagai jenis kerusakan. Memberikan peringatan dari semua itu, mendorong untuk mendapatkan yang ada di sisi Allah سبحانه و تعالى, menjunjung segala perintahNya dan menjauhi dari kemurkaan dan siksaNya. Kepada Allah سبحانه و تعالى kita memohon agar memberikan taufik kepada kita dan semua umat Islam untuk mendapatkan ridhaNya, semoga Allah سبحانه و تعالىmemperbaiki hati dan perbuatan kita semua, semoga Dia سبحانه و تعالىmemberikan taufik kepada para pemimpin kita untuk menghalangi bala ini, menghentikannya, serta memelihara umat Islam dari keburukannya. Semoga Dia سبحانه و تعالى menolong mereka atas segala hal yang merupakan kebaikan bagi hamba dan negara. Memperbaiki bithanah(teman setia) untuk mereka, menolong kebenaran dengan mereka. Semoga Allah سبحانه و تعالى memperbaiki para pemimpin umat Islam di setiap tempat bagi tindakan yang merupakan keridhaanNya, menolong al-Haq dengan mereka, memberi taufik untuk menjalan syari'atNya, konsekuen denganya, dan waspada terhadap sesuatu yang bertentangan dengan syari'at tersebut. Semoga Allah سبحانه و تعالى memperbaiki kondisi semua umat Islam, memberikan pemahaman kepada mereka terhadap agama dan berpegang teguh kepadanya, dan waspada dari sesuatu yang menyalahinya, sesungguhnya Dia yang Mengurus semua itu, Yang Maha Berkuasa atasnya. Wassalamu 'alaikum warahmatullah wa barakatuh.

Footnote:
[1] Muslim dalam al-Iman (49).
[2] Ibid, no. (55).
[3] Al-Bukhari dalam al-Iman (13); Muslim dalam al-Iman (45).
[4] Al-Bukhari dalam al-Iman (74); Muslim dalam al-Iman (56).
Rujukan:
Majalah ad-Da'wah edisi (1353) hal. 35 Syaikh Ibnu Baz.
Disalin dari buku Fatwa-Fatwa Terkini Jilid 3, penerbit Darul Haq.